REJANG RENTENG PKK DESA KEROBOKAN

PUTU PERMANA ARTHA 08 April 2018 21:35:04 WITA

Tari Rejang Renteng bisa dibawakan oleh siapa saja, tak harus mereka yang benar-benar penari.  Ini karena gerakannya sederhana dan konsep tariannya adalah ngayah (persembahan/bekerja tanpa pamrih) yang identik dengan upacara-upacara keagamaan dalam konsep Hindu Bali.

Ada tiga sajian utama tari Rejang Renteng yaitu memendet, rejang dan memande.  Masing-masing gerakan dilakukan berulang-ulang sesuai alunan musik dari Gong Kebyar.

Memendet

Ditampilkan sebagai bagian pertama dalam gerakan tari rejang.  Dalam setiap gerakannya bermakna sebagai sarana untuk menghubungkan diri atau mendekatkan diri dengan Hyang Widi.  Itulah sebabnya dalam sajian ini gerakan utamanya adalah nyalud dan ngelung.

Nyalud adalah gerakan tangan mengarah ke dalam dengan kedua tangan menutup dan membuka di depan dada dan posisi kaki secara bergantian kanan dan kiri berada didepan.   Sedangkan ngelung adalah gerakan merebahkan diri ke kanan dan ke kiri, disertai satu tangan lurus ke samping dan satu menekuk kearah dada.  Kedua gerakan ini menghadirkan lakon yang sangat dinamis, menarik dan menjadi permohonan agar Hyang Widi berkenan hadir memberkati upacara yang sedang berlangsung.

Rejang

Disajikan sebagai bagian kedua dari tari rejang dengan gerakan utama adalah ngeliud, ngenjet dan tanjak yang menjadi kesatuan utuh dalam gerak yang dinamis. Ngeliud adalah gerakan mengambil selendang yang diikuti lengkungan pada badan.  Ngenjek adalah gerakan bada naik turun secara teratur dengan kedua tangan direntangkan kesamping.  Dan tanjak adalah berdiri dengan tangan lurus ke samping.  Tiga gerakan ini memberi makna kelembutan, kehalusan dan kedinamisan yang terkendali yang berarti melepaskan diri dari hal-hal negative, pensucian diri dan penyambutan.

Memande

Ini adalah bagian akhir dari tari rejang.  Dilakukan dalam bentuk rantai melingkar (renteng) dimana penari yang satu memegang selendang penari didepannya sehingga menjadi lingkaran yang tak terputus.  Bermakna ucapan rasa syukur dan terimakasih dan kesimbangan yang terarah dimana tiap penari saling menyesuaikan langkah dan jarak dengan penari lain di depandan belakangnya. Dalam lingkar penuh, setiap penari melepaskan ego pribadi.  Pada titik ini dianggap pencapaian terbaik dimana kita sudah dapat menyamakan ritme dengan orang lain sehingga tak ada lagi rasa iri, saling mendahului, ataupun persaingan.  Tentunya ini fase terindah manusia.  Selesai dengan diri sendiri, sehingga menjadi pribadi yang penuh kasih dan siap melayani sesama, menjadikan semesta bertabur kasih di jalan Tuhan.

Komentar atas REJANG RENTENG PKK DESA KEROBOKAN

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Jam Digital

Komentar Terkini

Kalender Bali

Lokasi KEROBOKAN

tampilkan dalam peta lebih besar