Merunut Jejak Sejarah Psammotherapy dalam Dunia Terapi Pasir Panas

PUTU PERMANA ARTHA 15 Agustus 2023 10:22:30 WITA

Sejarah

Terapi panas pasir hitam atau psammotherapy adalah sebuah terapi tradisional yang memanfaatkan pasir panas sebagai medianya. Secara etimologi, psammo berasal dari bahasa Yunani “psammos” yang berarti pasir (Prunier et al., 2021). Psammotherapy telah lama dipraktikkan di beberapa daerah pesisir dan gurun, terutama pada tradisi lokal dan ketersediaan pasir sebagai sumber daya alam. Bukti penggunaannya sudah ada sejak zaman Roma Kuno. Mandi pasir masih dipraktikkan hingga kini di beberapa negara, seperti Italia, Portugal, Jepang, Cina, Iran, Maroko, dan Mesir (Allam, 2020).

Pendirian psammotherapy pertama di Eropa dibangun pada tahun 1892 di Grado (Frioul-Venezia Giulia). Di Eropa, terapi ini tersebar luas di resor tepi laut Mediterania dan Atlantik, serta di Laut Hitam dan Baltik. Selain di Eropa, terapi ini juga berlaku di daerah gurun (dari Maghreb hingga Asia Tengah dan Cina). Di China, terapi pasir merupakan bagian penting dari pengobatan tradisional Uyghur. Di Turpan, wilayah dari Xinjiang, penduduknya memiliki tradisi untuk menutupi anggota tubuh dengan pasir panas setiap musim panas untuk mengobati masalah tulang dan persendian. Tradisi tersebut sudah berlangsung selama 200 tahun (Prunier et al., 2021).

Di Jepang, pemandian pasir hitam vulkanik yang dipraktikkan di Ibusuki atau Beppu merupakan terapi panas menggunakan pasir yang dipanaskan oleh mata air panas alami yang memancar dari pantai. Ini telah digunakan secara tradisional selama 250 tahun untuk meredakan nyeri otot, tulang, dan saraf. Adapun di Brazil, terapi pasir hitam radioaktif dipraktikkan di Guarapari (Prunier et al., 2021).

Psammotherapy yang dilakukan di luar ruangan dapat memanfaatkan pasir panas di sekitar pantai. Pasir merupakan penghantar panas yang buruk yang artinya mampu mentransfer panas yang diterimanya dari radiasi matahari dan tidak menyebabkan luka bakar meskipun suhunya tinggi (50-60°C). Komposisi pasir bervariasi sesuai dengan karakteristik geologi dan lingkungan, biasanya kaya silikat dan mengandung unsur-unsur mineral karbonat seperti kalsium, kalium, natrium, aluminium, silikon, magnet, dan besi. Terapi pasir di luar ruangan, dilakukan dalam lubang sedalam 20-30 cm dan berukuran 2x1 meter. Suhu pasir yang diterapkan pada tubuh adalah 50-60°C dan ketebalan lapisan umumnya tidak pernah melebihi 2 sampai 7 cm agar radiasi matahari dapat memanaskan pasir secara merata. Setiap sesi berlangsung selama 15 hingga 40 menit. Dilanjutkan dengan waktu istirahat selama 20 menit (Prunier et al., 2021). Seluruh tubuh tertutup pasir kecuali bagian kepala, leher, dan bagian depan dada (Antonelli & Donelli, 2019). 

 

REFERENSI:

Allam, K. A. (2020). Modelling and simulation for radiological dose assessment of psammotherapy and climatotherpy. Radiation Protection Dosimetry, 188(3), 276–284. https://doi.org/10.1093/rpd/ncz285

Antonelli, M., & Donelli, D. (2019). Hot sand baths (psammotherapy): A systematic review. Complementary Therapies in Medicine, 42(October 2018), 1–6. https://doi.org/10.1016/j.ctim.2018.10.020

Prunier, B., Boulange, M., & Kanny, G. (2021). État Des Lieux. Histoire, Monde et Cultures Religieuses, n° 25(1), 7. https://doi.org/10.3917/hmc.025.0007

Komentar atas Merunut Jejak Sejarah Psammotherapy dalam Dunia Terapi Pasir Panas

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Jam Digital

Komentar Terkini

Kalender Bali

Lokasi KEROBOKAN

tampilkan dalam peta lebih besar